23 Juli 2016...,
Bertepatan perayaan hari Anak Nasional. Bahkan perhelatan acara ini dibikin cukup fantastis. Lagi-lagi Mataram kebagian jatah jadi kota pelaksana. Dan tentu saja acara itu berjalan meriah karena dihadiri oleh duta daerah lain. Kami gak bisa berbaur di ajang itu. Hanya menyaksikan dari beberapa postingan FB rekan-rekan media yang meliput on the spot. Toh ini hanya bersifat seremonial.
Ujung-ujungnya bagi kami, HARI ANAK = hari rutinitas bareng nak-kanak. Ngebun..nyari bibit.. nyemai sendiri.. kerjasama satu sama lain. Mumpung tim krucil lagi senang tanaman. Memanfaatkan space lahan yang ada. Cukup dengan beberapa tunas-tunas buah yang tumbuh liar disepanjang jalan.
Ah..., back in time. Serasa kegiatan ini tidak menjadi asing. Jika di ingat kilas balik masa bocah saya di Sumbawa Besar pun juga demikian. Edisi tahun 80-an. Saya sempat mengalami 'fase' keriangan mencari bibit buah sepulang dari sekolah. Hehehe... kadang ini semacam dejavu..reinkarnasi dari perwujudan keriangan genetika. Mendaur-ulang peristiwa lampau antar paut generasi. Saya cuma bisa bahagia sambil memotret aksi mereka.
Sekali lagi... kenapa dengan Hari Anak. Ah, bahkan nyaris saban hari kami merayakan dengan bertabur pupuk keriangan yang bersemi. Fertilize your day by day....,
Signage.... seling keusilan...cuma demi triggering para bocah untuk terus belajar... memperhatikan dan memantau perkermbangan tanaman.
No comments:
Post a Comment