masih tentang Thibbun Nabawi,
Acara seminar kecil dan cukup bersahaja ini kali adakan pada tanggal 19 Februari 2015 lalu. bertempat klinik milik lembaga Rumah Sehat Ar-Rayyan, Pelembak. Acara-nya cukup mendadak..., seperti biasa atas inisiatif salah seorang rekan mengundang nara sumber yang kebetulan sekian hari sebelumnya mengisi acara sama di komunitas lain. Tentu saja sebagai upaya penyebaran ilmu dan pengalaman sesama penggiat bidang sama. Silaturahmi... sudah pasti.
Menariknya, metode bekam kali ini menggunakan Lintah. Memanfaatkan pola prilaku biota mahluk air yang memang punya kebiasaan menghisap darah. Seperti halnya praktek bekam konvensional. Setelah menentukan titik sakit. ataupun spot meredian yang berhubungan dengan titik keluhan utama, lintah di giring untuk melaksanakan tugasnya. Agak ribet juga, sebab memperlakukan mereka harus extra sabar, dan hati-hati. Mudah geliat sana-sini. Apalagi secara kategori mereka adalah hewan tipe nocturnal. Lebih aktif disaat gelap. Terlebih, saat memegang-pun kita gak diperkenan memakai sarung tangan karet. Lintah sangat peka terhadap ransangan dan kinerja sensorik yang dominan. Bahan kimia dari karet akan membuat mereka jengah. Apalagi terhadap larutan alkohol.
Kelebihan tehnik bekam lintah ada yang spesifik. Begitu lintah tenang.. giring pada titik bekam yang sudah ditentujan. Mereka akan mencari titik pori yang sesuai. hal ini berjalan alami. Ujung mulutnya akan mendeteksi beberapa kali sampai merasa sreg. Dan proses penghisapan dimulai, Proses hisap bisa terliat dari geliat segmen tubuhnya. Mengalun dari kepala hingga ekor. Poin menariknya adalah selain melakukan ritual sedot...mereka juga melepas zat khusus yang diproduksi secara alami tubuh mereka. Dikenal sebagai Herudin. Zat ini bekerja sangat efektif..bersinergi timbal-balik dengan proses hisap. Herudin memiliki sifat memperlancar proses hisap. Alhasil, secara ajaib pula membantu sirkulasi darah dalam tubuh pasien. Sehingga menjadi catatan utama, Bahwa metode bekam lintah sangat dianjurkan diterapkan pada pasien manula. Dimana faktor kulit manula yang sudah tidak lagi elastis sangat rentan terhadap sayatan. Dikuatirkan terlalu dalam. Sehingga bukan darah statis malah darah segar yang terhisap. Dan pasien penderita sakit stroke sangat disarankan menggunakan terapi lintah. Oleh sebab kandungan dan manfaat zat herudin yang dapat membantu memperlancar sistim peredaran darah.
Selama proses hisap berlangsung biarkan si Lintah bekerja maksimal. Secara berangsur tubuh mereka akan terlihat gemuk. mereka otomatis berhenti dengan tindakan melepaskan diri dari titik hisap. Pertanda kenyang! Dan info menariknya, mereka akan mampu bertahan dengan 'asupan' full tadi hingga 6 bulan kedepan. Artinya mereka bisa rehat panjang. Bisa dilepas...atau jika punya niat pengembangan usaha prospektif. Bisa dijadikan indukan. Sektor bisnis tingkat rumahan yang gak kalah menarik untuk dikembangkan. Tentu saja bagi para terapist yang tergerak hati.
Alasan kenapa mereka tidak boleh di-usik selama proses penghisapan ? Sebab secara alami Lintah juga terbekali oleh kelenjar khusus. Zat kelenjar ini merupakan senjata alamiah-nya yang bekerja spontan jika mereka terdesak. Kelenjar racun ini tidak berbahaya bagi tubuh kita. Hanya meninggalkan jejak ruam titik merah kecil, bagi sebagian rekan yang punya sedikit respon alergi hanya merasakan sensasi gatal seperti gigitan nyamuk. Secara kurun waktu hari kedepan akan hilang dengan sendiri-nya. Pada kasus rekan yang saya pantau selama sesi praktek, dia memang terlalu aktif mengusik posisi lintah. Terlebih saat dia sengaja membasuh ujung jari dengan lumuran alkohol dan menerapkan terapi kejut bagi si Lintah. si Lintah spontanitas menggeliat...yang secara reflek akan mengirim kelenjar racun-nya. hehehe.....,
peserta seminar bekam Lintah hanya dihadiri 11 orang |
wadah penyimpanan lintah. |
efek ruam jika anda 'usil' mengusik lintah :) |
No comments:
Post a Comment